fbpx

Bagaimana Cara Meningkatkan Tingkat Literasi Global di Indonesia?

Share This Post

Bagaimana Cara Meningkatkan Tingkat Literasi Global di Indonesia?
Bagaimana Cara Meningkatkan Tingkat Literasi Global di Indonesia?

 

Salah satu anggapan yang sering salah kaprah di sekitar kita adalah bahwa literasi hanya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis. Namun, literasi sebenarnya mencakup berbagai aspek penting dalam kehidupan individu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan literasi sebagai kemampuan menulis dan membaca, keterampilan dalam bidang tertentu. Kemampuan mengolah informasi untuk kecakapan hidup serta penggunaan huruf untuk merepresentasikan bunyi atau kata.

Menurut Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), literasi adalah keterampilan mendasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi tidak hanya memberdayakan individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Dengan tingkat literasi yang baik, seseorang dapat mengakses informasi dengan lebih mudah. Memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik serta mendorong inklusi sosial.

Tingkat Literasi Global

Data dari Institut Statistik UNESCO (UIS) menunjukkan bahwa tingkat literasi global pada orang dewasa (usia 15 tahun ke atas) pada tahun 2021 adalah 86,3%. Namun, ada ketimpangan signifikan antara negara-negara di dunia. Beberapa negara memiliki tingkat literasi hampir 100%, sedangkan yang lain masih berada di bawah 50%.

Wilayah Afrika Sub-Sahara, misalnya, melaporkan tingkat literasi yang sangat rendah, dengan beberapa negara angkanya berada di bawah 50%. Di sisi lain, negara-negara di Asia Timur dan Amerika Latin telah menunjukkan kemajuan besar dalam meningkatkan tingkat literasi. Negara-negara Eropa Utara, seperti Finlandia dan Norwegia, mencatatkan tingkat literasi tertinggi di dunia dengan 100%.

Posisi Indonesia dalam Peta Literasi Global

Di antara 208 negara, Indonesia menempati posisi ke-100 dengan tingkat literasi mencapai 95,44%. Posisi ini masih kalah dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti Filipina di posisi ke-88 dengan 96,62%. Brunei di posisi ke-86 dengan 96,66% dan Singapura di posisi ke-84 dengan 96,77%.

Laporan UIS 2021 menunjukkan bahwa beberapa faktor memengaruhi tingkat literasi. Antara lain akses terhadap pendidikan, kualitas pendidikan, kondisi sosial ekonomi, dan sikap budaya terhadap pendidikan. Negara-negara dengan tingkat literasi tinggi umumnya memiliki infrastruktur pendidikan yang solid dan kebijakan yang mendukung.

Sepuluh Negara dengan Literasi Terendah di Dunia

Berdasarkan data UIS, berikut adalah sepuluh negara dengan tingkat literasi terendah di dunia:

  1. Nigeria – 30%
  2. Guinea – 30,47%
  3. Sudan Selatan – 31,98%
  4. Mali – 33,07%
  5. Republik Afrika Tengah – 36,75%
  6. Burkina Faso – 37,75%
  7. Somalia – 37,8%
  8. Afganistan – 38,17%
  9. Benin – 38,45%
  10. Chad – 40,02%

 

 

Bagaimana Mengatasi Tingkat Literasi yang Rendah?

Mengatasi tantangan literasi rendah memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk meningkatkan tingkat literasi di negara-negara dengan angka literasi rendah:

1. Meningkatkan Akses Terhadap Pendidikan

  • Pengembangan Infrastruktur Pendidikan

Investasi dalam pembangunan sekolah, perpustakaan, dan fasilitas pendidikan lainnya. Merupakan sangat penting untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas.

  • Program Pendidikan Jarak Jauh

Untuk daerah yang sulit dijangkau, program pendidikan jarak jauh atau e-learning dapat membantu mengatasi kekurangan fasilitas pendidikan fisik.

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan

  • Pelatihan Guru

Menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru untuk meningkatkan keterampilan pengajaran dan pengetahuan mereka.

  • Kurikulum yang Relevan

Mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal dan global. Serta memastikan bahwa materi pelajaran mencakup keterampilan literasi yang diperlukan.

3. Memperbaiki Kondisi Sosial-Ekonomi

  • Pengurangan Kemiskinan

Upaya untuk mengurangi kemiskinan dapat membantu meningkatkan akses ke pendidikan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk belajar.

  • Dukungan Ekonomi

Program beasiswa, bantuan keuangan, dan insentif untuk keluarga yang kurang mampu dapat mengurangi beban biaya pendidikan.

4. Mendorong Kesetaraan Gender

  • Program Khusus untuk Perempuan dan Anak Perempuan

Mengimplementasikan program yang fokus pada peningkatan akses pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan, terutama di komunitas dengan ketimpangan gender.

  • Kampanye Kesadaran

Melakukan kampanye untuk mengubah sikap budaya dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi semua gender.

5. Mempromosikan Literasi Seumur Hidup

  • Aliansi Global dan Kemitraan

Bergabung dengan inisiatif global seperti “Aliansi Global untuk Literasi” (GAL) yang memfokuskan pada peningkatan literasi dan keterampilan di seluruh dunia.

  • Program Literasi Seumur Hidup

Menerapkan program yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat, termasuk kursus literasi untuk orang dewasa dan pelatihan keterampilan.

6. Inovasi dalam Metode Pengajaran

  • Teknologi dalam Pendidikan

Menggunakan teknologi untuk menciptakan metode pengajaran yang inovatif dan menarik, seperti aplikasi pembelajaran dan platform e-learning.

  • Metode Pengajaran Kreatif

Menerapkan metode pengajaran yang berbasis pada praktik langsung, permainan, dan aktivitas interaktif untuk meningkatkan keterampilan literasi.

7. Data dan Pemantauan

  • Pengumpulan Data

Mengumpulkan dan menganalisis data tentang tingkat literasi dan efektivitas program pendidikan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

  • Pemantauan dan Evaluasi

Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap program literasi untuk memastikan bahwa mereka memenuhi tujuan dan kebutuhan yang ditetapkan.

8. Kemitraan dan Kerja Sama

  • Kolaborasi dengan Organisasi Non-Pemerintah

Bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah dan sektor swasta untuk memperluas program literasi dan pendidikan.

  • Keterlibatan Komunitas

Melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan program literasi untuk memastikan bahwa solusi yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan pendekatan-pendekatan ini, tantangan literasi rendah dapat diatasi secara efektif, membantu meningkatkan akses pendidikan dan kualitas literasi di seluruh dunia.

Kesimpulan

Memahami pentingnya literasi adalah langkah awal menuju perubahan positif dalam masyarakat. Untuk meningkatkan keterampilan literasi dan digital Anda, pertimbangkan untuk bergabung dengan program LEAP English & Digital Class. Program ini dirancang untuk membantu Anda menguasai bahasa Inggris dan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Dengan keterampilan yang tepat, Anda dapat membuka lebih banyak peluang dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih terampil dan teredukasi.

Bagaimana Cara Meningkatkan Tingkat Literasi Global di Indonesia?
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp