
Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan. Dalam artikel LEAP English & Digital Class kali ini, kami akan membahas fenomena ini secara mendalam. Terutama yang berkaitan dengan orang-orang yang sering menunda-nunda pekerjaan.
Jadi, siapakah yang dimaksud dengan istilah “prokrastinasi”? Nah, istilah ini umumnya ditujukan kepada individu yang sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas hingga mendekati batas waktu penyelesaian. Biasanya seseorang dengan ciri-ciri seperti ini sering disebut sebagai “deadliners”. Apakah Anda termasuk dalam kategori ini?
Apa itu prokrastinasi?
Prokrastinasi, yang berasal dari kata Latin “pro” yang berarti “maju” atau “ke depan”, dan “crastinus” yang berarti “besok”. Merujuk pada kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan. Hal ini merupakan fenomena di mana seseorang cenderung lebih suka menunda pekerjaan daripada melakukannya pada saat ini.
Perilaku prokrastinasi ini sering kali menghasilkan siklus di mana individu terus-menerus menunda pekerjaan. Hanya sekadar untuk menghadapi tekanan tinggi saat mendekati batas waktu yang ditetapkan. Hal ini tidak hanya dapat mengganggu produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
Untuk mengatasi prokrastinasi, penting untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang efektif, belajar mengidentifikasi dan mengatasi alasan-alasan yang mendasari perilaku prokrastinasi, serta memotivasi diri sendiri untuk menghadapi tugas-tugas secara proaktif. Dengan mengenali pola perilaku prokrastinasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubahnya, maka seseorang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Penyebab kebiasaan menunda pekerjaan atau prokrastinasi
Setelah Anda mengetahui pengertian dari apa itu prokrastinasi, di bagian kali ini, akan dijelaskan apa saja yang menjadi penyebab dari prokrastinasi.
1. Kecemasan
Kecemasan seringkali menjadi pemicu utama dari perilaku prokrastinasi. Ini terjadi ketika seseorang merasa terbebani oleh tingkat stres tertentu yang membuat mereka merasa terancam. Perasaan cemas ini kemudian memicu respons emosional yang menyebabkan individu cenderung menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang dihadapinya.
2. Stres dan kelelahan
Stres dan kelelahan juga dapat menjadi pemicu prokrastinasi. Ketika seseorang merasa stres atau lelah, mereka mungkin tidak dapat melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik. Hal ini menyebabkan mereka cenderung menunda pekerjaan tersebut hingga kondisi lebih baik dan merasa lebih mampu untuk menyelesaikannya dengan baik.
3. Depresi
Depresi juga dapat menjadi penyebab prokrastinasi. Perasaan putus asa, kekurangan energi, dan rasa tidak berdaya dapat membuat seseorang kesulitan untuk memulai bahkan menyelesaikan tugas yang sederhana. Depresi juga dapat menyebabkan keraguan diri dan membuat seseorang merasa tidak mampu mengatasi tugas atau proyek yang dihadapinya.
4. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Penundaan juga sering terjadi pada individu dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Perilaku perfeksionisme yang tidak sehat yang sering terkait dengan OCD. Dapat menyebabkan rasa takut akan membuat kesalahan, keraguan akan kemampuan diri sendiri, dan kekhawatiran tentang harapan orang lain terhadap mereka. Ini seringkali membuat individu menunda-nunda pekerjaan atau menghindari pengambilan keputusan.
Cara mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan atau prokrastinasi
Menunda pekerjaan, atau yang sering disebut sebagai prokrastinasi, merupakan kebiasaan yang tidak efektif. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif, seperti keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan, penumpukan tugas, gangguan terhadap pekerjaan lainnya, serta mengurangi tingkat produktivitas.
Untuk mengatasi masalah prokrastinasi, penting bagi seseorang untuk mengubah kebiasaan tersebut. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari prokrastinasi:
1. Membuat rencana secara tertulis
Banyak orang sering kali menunda pekerjaan karena lupa atau terlalu santai dalam membagi waktu untuk melakukan berbagai tugas. Oleh karena itu, penting untuk membuat rencana tertulis yang jelas. Rencana ini membantu mengingat dan menjaga disiplin dalam menyelesaikan tugas sesuai waktu yang telah ditetapkan.
2. Tingkatkan motivasi
Salah satu penyebab prokrastinasi adalah kurangnya motivasi. Untuk menghindari hal tersebut, penting untuk menemukan motivasi yang kuat dalam menyelesaikan tugas tepat waktu. Motivasi bisa berasal dari berbagai hal, seperti cita-cita karier, peningkatan pendapatan, atau pencapaian prestasi yang diinginkan.
3. Pikirkan manfaat mengerjakan tugas tepat waktu
Ketika Anda merasa malas untuk memulai suatu pekerjaan, penting untuk memikirkan manfaat dari menyelesaikan tugas lebih awal. Menyelesaikan tugas lebih awal membantu mengurangi beban pekerjaan, memberikan waktu lebih banyak untuk revisi ataupun untuk hal-hal lainnya.
4. Ubah mindset
Mengubah mindset atau pola pikir seseorang tidaklah mudah. Namun, hal ini penting untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda. Proses ini memerlukan waktu dan upaya yang konsisten. Salah satu cara mengubah mindset adalah dengan berempati terhadap diri sendiri, terutama terhadap masa depan atau tujuan yang ingin dicapai. Dengan mengembangkan empati terhadap diri sendiri di masa depan, seseorang dapat lebih termotivasi untuk menghindari prokrastinasi dan menyelesaikan tugas dengan segera.
Kesimpulan
Proses mengubah mindset dan mengembangkan kebiasaan yang lebih produktif memang tidaklah mudah. Namun sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dengan membuat rencana tertulis, meningkatkan motivasi, dan memahami manfaat dari menyelesaikan tugas tepat waktu, seseorang dapat mengatasi kecenderungan untuk menunda-nunda.
Selain itu, berempati terhadap diri sendiri di masa depan dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai juga dapat membantu mengubah pola pikir dan menghindari prokrastinasi. Dengan demikian, mengatasi kebiasaan menunda-nunda merupakan langkah penting dalam mencapai kesuksesan dan kesejahteraan secara pribadi maupun profesional.



