Little Heroes 2025: Saat Anak LEAP Tampil sebagai Agen Perubahan Literasi di Surabaya

Share This Post

Little Heroes 2025: Saat Anak LEAP Tampil sebagai Agen Perubahan Literasi di Surabaya
Little Heroes 2025: Saat Anak LEAP Tampil sebagai Agen Perubahan Literasi di Surabaya

 

Tantangan literasi anak di Indonesia masih menjadi isu serius, mulai dari rendahnya minat baca hingga keterbatasan akses terhadap buku dan sumber bacaan yang berkualitas. Namun, lewat acara tahunan Little Heroes: Guardians of Tomorrow – Changemaker Fair yang digelar di Atrium Pakuwon City Mall Surabaya, siswa-siswi LEAP English & Digital Class menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai sejak dini, bahkan dari tangan-tangan kecil anak-anak yang punya semangat besar untuk belajar dan berbagi.

Tak sekadar selebrasi karya, acara ini menjadi panggung inklusif bagi seluruh siswa LEAP, baik yang berasal dari program reguler maupun program liburan, untuk menampilkan hasil belajar mereka di hadapan publik. Setiap presentasi, pertunjukan, maupun produk inovatif yang dipamerkan merefleksikan proses pembelajaran yang menyenangkan, relevan, dan bermakna. Di LEAP, pembelajaran tidak berhenti di ruang kelas, tetapi dilatih untuk bersuara, berpikir kritis, dan menciptakan solusi atas tantangan nyata yang mereka lihat di sekitarnya.

Inovasi dari Anak Surabaya: BookLens & Reading Aloud Board Game

Dua karya inovatif yang menjadi sorotan adalah BookLens dan Reading Aloud Board Game, hasil kolaborasi siswa LEAP: Daniel, Goldy, dan Maudy. BookLens adalah aplikasi yang memudahkan anak dan orang tua mencari rekomendasi buku bacaan yang sesuai usia, minat, serta tujuan literasi anak.

Sementara itu, Reading Aloud Board Game hadir untuk meningkatkan minat baca melalui permainan interaktif yang menyenangkan, mendorong kebiasaan membaca keras bersama keluarga dan teman.

Kedua proyek ini menjadi bukti bahwa siswa LEAP tidak hanya mengembangkan kemampuan bahasa Inggris dan digital, tetapi juga dilatih untuk peka terhadap isu sosial di lingkungan mereka. Isu literasi yang diangkat ketiganya bukan pilihan sembarangan, tetapi hasil observasi langsung terhadap tantangan membaca di rumah dan sekolah.

Semua Anak Punya Panggung: Setiap Proses Layak Dihargai

Changemaker Fair 2025 bukan sekadar ajang apresiasi bagi para pemenang hibah internasional, tetapi benar-benar menjadi panggung inklusif untuk seluruh siswa LEAP, mulai dari program General English, Kelas Coding Anak, hingga LeapXperience.

Setiap siswa, terlepas dari tingkat kemampuan atau pencapaian akademis mereka, diberi kesempatan untuk tampil dan menunjukkan hasil pembelajaran selama mengikuti program. Beberapa siswa mempresentasikan hasil proyek, ada yang melakukan demonstrasi coding sederhana, ada pula yang menampilkan keterampilan komunikasi dalam bahasa Inggris secara lisan.

Tidak hanya itu, dalam sesi showcase, beberapa kelompok bahkan menampilkan role play, berbicara dalam bahasa Inggris di depan umum, serta menjelaskan alur kerja proyek mereka di hadapan pengunjung mall.

Ini menjadi momen penting bagi siswa, terutama anak-anak, untuk mengasah kepercayaan diri, public speaking, dan kolaborasi lintas usia, sebuah soft skill yang sulit diperoleh hanya dari pembelajaran di ruang kelas.

Prinsip utama LEAP yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif pembelajaran benar-benar terefleksi dalam acara ini. Panggung Changemaker Fair bukan hanya milik mereka yang sudah menghasilkan produk akhir, tetapi juga menjadi ruang belajar terbuka di mana proses belajar setiap anak dihargai dan dirayakan.

Dampak dan Manfaat Karya bagi Kota Surabaya

Sebagai bentuk pengakuan atas dampak sosial yang kuat, ketiga siswa peraih proyek inovatif menerima hibah internasional senilai US$2.500. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan board game dalam skala yang lebih luas, mencakup distribusi ke sekolah, komunitas literasi, hingga kelompok belajar di daerah yang membutuhkan.

Kedua karya diserahkan secara simbolis kepada Pemerintah Kota Surabaya sebagai bentuk kontribusi nyata dari generasi muda dalam memperkuat ekosistem literasi kota. BookLens kini tengah dikembangkan dengan sistem crowdsourcing agar data rekomendasi buku bisa terus bertambah dan relevan dengan kebutuhan pengguna di berbagai wilayah.

Refleksi dari Sisi Siswa: Belajar, Berkarya, Berkontribusi

Bagi Daniel, salah satu inovator di balik BookLens, keterlibatannya di LEAP menjadi titik balik dalam hidupnya. “Tanpa pembinaan dari LEAP, saya tidak akan punya keberanian untuk mulai coding aplikasi sejak kecil,” ujarnya.

Hal ini dikuatkan oleh Direktur LEAP, Ika Yadin, yang menjelaskan bahwa pendekatan LEAP tidak hanya menargetkan kemampuan bahasa atau digital semata, tetapi juga menumbuhkan growth mindset, kolaborasi, dan kepedulian sosial. “Siswa LEAP dibekali keterampilan bahasa Inggris yang cukup kuat, bukan hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga menciptakan solusi berbasis teknologi dan sosial,” jelasnya.

Pendidikan Inklusif dan Berdampak untuk Masa Depan

Melalui acara ini, LEAP kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung tumbuh kembang siswa secara menyeluruh. Pendekatan edukatif yang menyenangkan, berbasis proyek, serta melibatkan berbagai bidang, bahasa, coding, komunikasi, dan empati sosial, membentuk anak menjadi agen perubahan sejak dini.

Dengan pendekatan seperti ini, bukan hal mustahil bahwa anak-anak Indonesia ke depan bisa menjadi pionir dalam menghadirkan solusi atas berbagai tantangan masyarakat, mulai dari literasi, pendidikan, hingga teknologi.

Kesimpulan: Panggung untuk Tumbuh dan Berdampak

Acara Changemaker Fair 2025 adalah bukti konkret bahwa pendidikan bisa dan harus menjadi ruang yang memberi kesempatan setara bagi semua anak. Di LEAP, setiap siswa, apa pun latar belakang dan kemampuannya, diberi ruang untuk belajar, tampil, dan menunjukkan proses tumbuhnya. Hasilnya bukan hanya karya nyata seperti aplikasi dan board game, tetapi juga perubahan sikap, kepercayaan diri, dan keinginan untuk berkontribusi sejak dini.

Dengan metode belajar yang menyenangkan, berbasis proyek, dan kolaboratif, LEAP bukan sekadar tempat belajar bahasa Inggris dan digital. LEAP adalah tempat di mana anak-anak belajar menjadi pembelajar seumur hidup dan agen perubahan di lingkungan mereka.

Tentang LEAP English & Digital Class

LEAP English & Digital Class adalah program pembelajaran yang dirancang untuk membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan bahasa Inggris dan digital secara seimbang. Dengan pendekatan berbasis proyek dan pengalaman langsung, LEAP mendorong siswa untuk tidak hanya belajar, tetapi juga berkreasi dan berkontribusi pada lingkungan sekitarnya. Program ini mencakup General English, Digital Skills, Coding for Kids, dan LeapXperience sebagai holiday program.

Little Heroes 2025: Saat Anak LEAP Tampil sebagai Agen Perubahan Literasi di Surabaya