
Writer’s block merupakan istilah yang mungkin sudah tak asing lagi bagi para penulis. Baik yang bekerja secara profesional maupun yang menulis sebagai hobi. Kondisi ini bisa membuat frustrasi, karena di saat ide-ide seharusnya mengalir, justru ada kebuntuan yang tak bisa dipecahkan.
Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan writer’s block, dan bagaimana cara terbaik menghadapinya? Yuk, simak artikel LEAP English & Digital Class ini untuk memahami lebih jauh mengenai writer’s block, tanda-tandanya, serta tips efektif untuk mengatasinya.
Apa Itu Writer’s Block?
Writer’s block adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk menulis. Atau merasa terhalang secara mental dalam menyusun kata-kata, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Meski sering terjadi pada penulis profesional, kondisi ini juga bisa dialami oleh siapa saja yang terlibat dalam aktivitas menulis.
Fenomena writer’s block pertama kali diperkenalkan oleh Edmund Bergler pada tahun 1940-an. Edmund mendeskripsikannya sebagai kondisi di mana seorang penulis tidak dapat melanjutkan karyanya karena “blok” mental yang menghalangi. Kondisi ini sangat wajar dan dialami oleh banyak penulis di seluruh dunia.
Tanda-Tanda Writer’s Block
Writer’s block dapat dikenali dari beberapa tanda yang cukup jelas, di antaranya:
1. Kehilangan Semangat Menulis
Menulis yang biasanya menyenangkan tiba-tiba terasa berat. Proyek yang biasanya Anda selesaikan dengan semangat, kini tampak seperti beban. Ketika menghadapi writer’s block, bahkan menyelesaikan satu paragraf bisa terasa melelahkan.
2. Brain Fog atau “Kabut Otak”
Brain fog, atau kabut otak, adalah kondisi di mana pikiran terasa “penuh” atau “tertutup kabut.” Hal ini membuat penulis kesulitan untuk menemukan ide atau menghubungkan satu gagasan dengan lainnya. Kondisi ini dapat sangat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif dan fokus dalam menyusun tulisan.
3. Merasa Kehabisan Ide
Anda yang mungkin biasanya memiliki banyak inspirasi, tiba-tiba merasa seperti “kering ide.” Ini adalah tanda writer’s block yang cukup sering terjadi, di mana Anda sulit menemukan topik atau alur yang bisa dikembangkan. Padahal, biasanya inspirasi dapat ditemukan dari mana saja, termasuk media sosial, berita, atau bahkan percakapan sehari-hari.
Penyebab Writer’s Block
Menurut Susan Reynolds, writer’s block bukanlah kondisi psikologis semata. Melainkan kondisi di mana otak membutuhkan istirahat atau stimulasi berbeda. Beberapa penyebab umum writer’s block di antaranya:
1. Rasa Takut yang Berlebihan
Takut tidak diterima, takut kritik, atau takut gagal sering kali menghalangi seorang penulis untuk berkreasi. Ketakutan ini mengakibatkan penulis merasa enggan melanjutkan tulisannya karena khawatir karyanya tidak akan memuaskan.
2. Perfeksionisme
Perfeksionisme adalah kendala besar yang sering kali dialami oleh penulis. Ingin tulisan menjadi sempurna dalam sekali tulis adalah sesuatu yang tidak realistis, karena setiap tulisan membutuhkan proses revisi dan penyempurnaan. Standar yang terlalu tinggi ini justru bisa menghalangi penulis untuk menyelesaikan proyeknya.
3. Tekanan dari Pihak Luar
Tekanan dari lingkungan kerja atau ekspektasi pembaca juga bisa membuat seorang penulis terjebak dalam writer’s block. Penulis yang bekerja di bawah deadline ketat atau dengan standar tertentu terkadang merasa tertekan hingga kreativitasnya terhambat.
4. Kritik Terhadap Diri Sendiri
Terlalu banyak mengkritik diri sendiri bisa berdampak buruk pada proses menulis. Ketika terus-menerus membandingkan karya sendiri dengan orang lain, seorang penulis akan kehilangan kepercayaan diri, hingga akhirnya tidak mampu menyelesaikan tulisan.
Cara Mengatasi Writer’s Block
Meskipun kondisi tersebut bisa terasa berat. Ada beberapa strategi yang dapat membantu Anda untuk mengatasi kondisi ini dan kembali produktif dalam menulis. Berikut tips yang bisa Anda coba:
1. Istirahatkan Pikiran
Terkadang, solusi paling sederhana adalah mengambil jeda. Beristirahat sejenak dan melakukan aktivitas yang Anda sukai bisa membantu “menyegarkan” pikiran. Mulai dari jalan-jalan singkat, mendengarkan musik, atau sekadar menikmati secangkir kopi bisa membantu Anda kembali ke mood menulis.
2. Menulis Sesuatu yang Berbeda
Cobalah menulis topik yang berbeda dari biasanya. Jika Anda menulis novel, mungkin Anda bisa mencoba menulis artikel ringan atau membuat jurnal pribadi. Mengganti topik sementara bisa membantu mengatasi kebuntuan ide.
3. Hindari Hal-Hal yang Mengganggu
Carilah ruang kerja yang tenang atau waktu menulis di saat Anda merasa paling produktif. Jauhkan hal-hal yang berpotensi mengganggu konsentrasi seperti HP atau media sosial.
4. Membaca Buku atau Artikel
Membaca bisa menjadi cara efektif untuk menemukan inspirasi. Bacalah berbagai jenis tulisan, mulai dari novel, artikel, hingga berita. Aktivitas membaca juga bisa membantu Anda melihat ide atau gaya penulisan yang bisa diterapkan dalam hasil tulisan.
5. Tetapkan Deadline Pribadi
Buatlah deadline untuk diri sendiri. Terkadang, rasa “kepepet” bisa membantu meningkatkan produktivitas dan fokus. Dengan menetapkan tenggat waktu yang realistis, Anda bisa terdorong untuk menulis tanpa banyak menunda.
6. Lakukan Free Writing
Free writing adalah teknik menulis bebas tanpa banyak memikirkan struktur atau isi. Cukup tuliskan apapun yang ada di pikiran Anda selama beberapa menit. Teknik ini bisa membantu Anda menemukan alur menulis yang lebih nyaman.
Tetap Semangat Menulis dan Jangan Menyerah!
Mengatasi writer’s block memang tidak mudah. Tetapi dengan konsistensi dan strategi yang tepat, maka Anda bisa kembali produktif dalam menulis. Ingatlah bahwa banyak penulis yang mengalami fase ini dan berhasil melewatinya. Jadi, tetaplah semangat dalam mengembangkan kemampuan menulis Anda.
Jika Anda ingin meningkatkan skill menulismu lebih jauh, LEAP English & Digital Class menyediakan banyak program pengembangan keterampilan menulis yang bisa membantu Anda menjadi penulis yang lebih produktif dan kreatif. Jangan ragu untuk bergabung dan mulai belajar!



