
Idul Fitri adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan, Hari Raya menjadi waktu yang penuh sukacita untuk berkumpul dengan keluarga. Berbagi kebahagiaan serta menikmati hidangan khas yang hanya muncul di momen spesial ini.
Menariknya, meskipun inti dari Idul Fitri tetap sama, tradisi Lebaran di berbagai negara memiliki keunikan tersendiri. Setiap budaya memiliki cara unik dalam menyambut dan merayakan hari kemenangan ini. Mulai dari makanan khas, ritual keagamaan, hingga kebiasaan sosial yang dilakukan turun-temurun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tradisi Lebaran dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Serta bagaimana setiap negara memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan Idul Fitri.
1. Indonesia: Mudik dan Halal Bihalal
Di Indonesia, Idul Fitri identik dengan mudik, yaitu tradisi pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga besar. Jutaan orang melakukan perjalanan jauh dari kota ke desa hanya untuk bisa merayakan Lebaran bersama orang terkasih.
Selain itu, ada juga tradisi halal bihalal, yaitu acara silaturahmi yang biasanya dilakukan setelah salat Ied. Masyarakat Indonesia juga memiliki kebiasaan membagikan THR (Tunjangan Hari Raya) dalam bentuk uang kepada anak-anak sebagai simbol kebahagiaan Lebaran.
Makanan khas yang selalu ada di meja saat Lebaran antara lain ketupat, opor ayam, rendang, dan sambal goreng ati.
2. Arab Saudi: Perayaan Sederhana di Tanah Suci
Di Arab Saudi, tradisi Idul Fitri cenderung lebih sederhana tetapi penuh makna. Setelah salat Ied di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, masyarakat biasanya mengunjungi keluarga dan berbagi makanan khas. Seperti kabsa (nasi berbumbu dengan daging), samboosa, dan berbagai jenis kurma.
Orang-orang di Arab Saudi juga memiliki kebiasaan memberikan hadiah uang kepada anak-anak, yang disebut “Eidiya.” Selain itu, banyak keluarga yang mengadakan jamuan makan besar untuk berbagi kebahagiaan dengan kerabat dan tetangga.
3. Turki: Şeker Bayramı, Festival Gula
Di Turki, Idul Fitri dikenal sebagai “Ramazan Bayramı”, tetapi juga sering disebut “Şeker Bayramı” atau Festival Gula. Seperti namanya, perayaan ini identik dengan berbagai jenis makanan manis seperti baklava dan lokum (Turkish delight).
Anak-anak di Turki akan mengunjungi tetangga dan sanak saudara untuk meminta permen dan manisan, mirip dengan tradisi Halloween di Barat. Orang-orang juga memiliki kebiasaan mencium tangan orang yang lebih tua sebagai tanda hormat.
4. Malaysia & Brunei: Rumah Terbuka dan Baju Raya
Di Malaysia dan Brunei, tradisi Lebaran disebut “Hari Raya Aidilfitri.” Salah satu kebiasaan unik yang sangat populer adalah “open house”, di mana rumah dibuka untuk tamu dari berbagai kalangan, baik keluarga, teman, hingga kolega kerja.
Selain itu, masyarakat Malaysia dan Brunei juga sangat menekankan pada “baju raya,” yaitu pakaian baru yang dikenakan saat Lebaran. Warna-warna cerah dan motif batik atau songket sering menjadi pilihan favorit.
Makanan khas yang sering disajikan antara lain rendang, ketupat, lemang, dan kue-kue tradisional seperti dodol dan kuih lapis.
5. Pakistan: Sheer Khurma dan Berbagi Makanan
Di Pakistan, Idul Fitri disebut “Choti Eid”, yang berarti “Eid kecil” karena lebih pendek dibandingkan dengan Idul Adha. Tradisi utama di sana adalah menyajikan sheer khurma, sejenis puding susu dengan kurma, bihun, dan kacang-kacangan.
Selain itu, masyarakat Pakistan juga memiliki budaya berbagi makanan dengan tetangga dan keluarga besar. Terutama makanan seperti biryani, kebab, dan naan.
6. India: Chaand Raat dan Henna untuk Perempuan
Salah satu tradisi unik di India menjelang Idul Fitri adalah “Chaand Raat”. Yaitu malam terakhir Ramadan di mana orang-orang keluar ke pasar untuk berbelanja pakaian baru, perhiasan, dan henna (mehndi).
Di pagi hari Lebaran, masyarakat India menyantap makanan khas seperti sheer khurma, kebab, dan roti naan. Setelah salat Ied, mereka saling mengunjungi dan memberikan hadiah kepada anak-anak.
7. Nigeria: Parade dan Festival Besar
Nigeria memiliki populasi Muslim yang besar, terutama di bagian utara. Tradisi Idul Fitri di sana dikenal dengan nama “Sallah Festival.” Perayaan ini ditandai dengan parade besar, tarian tradisional, dan jamuan makan bersama.
Makanan khas yang disajikan antara lain jollof rice (nasi berbumbu khas Afrika), suya (sate pedas), dan daging panggang.
8. Mesir: Piknik dan Hiburan Keluarga
Di Mesir, masyarakat merayakan Idul Fitri dengan cara yang lebih santai. Setelah salat Ied, banyak keluarga memilih untuk berpiknik di taman atau tepi Sungai Nil.
Makanan khas yang wajib ada saat Lebaran adalah kahk, sejenis kue kering isi kacang yang ditaburi gula bubuk. Selain itu, orang-orang juga menikmati hiburan seperti pertunjukan musik dan film keluarga di televisi.
9. Somalia: Hadiah dan Bantuan untuk Fakir Miskin
Di Somalia, tradisi Lebaran sangat berfokus pada pemberian sedekah kepada yang membutuhkan. Masyarakat setempat mengutamakan berbagi makanan, pakaian, dan uang kepada fakir miskin agar semua orang bisa merasakan kebahagiaan Idul Fitri.
Selain itu, keluarga juga sering memberikan hadiah berupa pakaian baru dan uang saku kepada anak-anak.
10. Iran: Doa Khusus dan Ziarah Makam
Di Iran, Idul Fitri dirayakan dengan salat Id di lapangan terbuka yang sering dihadiri oleh ribuan orang. Setelah itu, masyarakat juga melakukan ziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Hidangan khas yang selalu hadir saat Lebaran adalah sholeh zard, puding beras manis dengan kunyit dan kacang-kacangan.
Kesimpulan
Meskipun Idul Fitri dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tradisi Lebaran di berbagai negara memiliki keunikan tersendiri. Dari mudik di Indonesia hingga Festival Gula di Turki, setiap negara memiliki ciri khas dalam menyambut hari kemenangan ini. Bagaimana dengan tradisi Lebaran di tempat Anda?


