fbpx

ChatGPT Dalam Dunia Pendidikan, Bagaimana Dampaknya?

Share This Post

ChatGPT Dalam Dunia Pendidikan, Bagaimana Dampaknya?

ChatGPT atau kecerdasan buatan (AI) yang sedang populer dalam waktu terakhir telah menggemparkan dunia. Di kanal media sosial, banyak orang membicarakannya dan terkagum-kagum dengan hasil kerjanya yang luar biasa. Namun tak banyak juga yang menaruh keresahan terhadap keberadaan teknologi ini.

Respon tersebut tak mengherankan, mengingat chatGPT memiliki kemampuan yang mengesankan dalam menerjemahkan perintah atau memberikan jawaban atas apa yang kita minta. Sebagai contoh:

 Contoh perintah yang diberikan untuk chat GPT
Contoh perintah yang diberikan untuk chatGPT

 

Contoh jawaban yang diberikan oleh chat GPT
Contoh jawaban yang diberikan oleh chatGPT

Dalam tangkapan layar di atas dapat diamati bahwa chatGPT mampu memahami maksud perintah yang diberikan sekaligus memberikan argumen untuk mendukung premisnya. Sehingga kita pun memiliki beberapa alasan untuk mengajarkan keterampilan bahasa Inggris sejak dini.

Ia bekerja dengan pelatihan berbagai data yang telah diajarkan sebelumnya. Sehingga ketika pengguna memasukkan input, ia akan menggunakan data yang telah dipelajarinya untuk menebak intensi pengguna dan memberikan jawaban yang diinginkan. Poin plus lainnya, jawaban yang diberikan disesuaikan dengan cara kerja umum manusia berbahasa. Karena itu saat kita membaca jawaban yang diberikan, kita akan sulit membedakannya dari tulisan manusia asli.

ChatGPT sendiri merupakan produk pengembangan dari lembaga riset asal San Francisco, OpenAI. Dalam lima hari perilisan, platform tersebut telah digunakan oleh lebih satu juta orang. Seiring bertambah waktu, semakin banyak orang yang tertarik dan turut menggunakan. Kalau kamu sudah pernah mencoba belum?

Potensi chatGPT dalam berbagai bidang

ChatGPT berpotensi membantu berbagai pekerjaan manusia. Seorang penulis dapat bertanya tentang rekomendasi ide untuk tulisan dengan suatu topik tertentu. Apalagi saat penulis mengalami kebuntuan, maka keberadaannya akan sangat membantu.

Atau seorang pelajar yang kesulitan dalam menuliskan paragraf pertama tugasnya yang sering menjadi hambatan. Saat sudah tercetuskan sebuah paragraf yang lancar, umumnya akan mudah menentukan bahasan berikutnya.

Seorang pekerja pemasaran juga dapat bertanya tentang ide strategi pemasaran untuk pengembangan produk atau brand-nya. Hal ini akan membuka peluang terbukanya ide strategi lain atau pendalaman strategi yang lebih efektif.

Saat kita kesulitan memahami maksud dari kalimat bahasa inggris yang sulit, chatGPT juga dapat membantu. Sebaliknya juga, ia dapat mengubah suatu kalimat ke dalam bahasa lain. Bahkan jika kita menginginkan beberapa alternatif, chatGPT akan memberikan mau kita.

Fungsi-fungsi chatGPT mencakup fungsi chatbot, text generator, video generator, translator, sumber informasi, dan coding. Dengan berbagai fungsi tersebut, tak mengejutkan jika banyak orang yang tertarik dengan pengembangan teknologi yang luar biasa untuk kemudahan hidup.

Namun dengan besarnya potensi yang diberikan, chatGPT juga mengingatkan pengguna atas batasan yang dimilikinya. Dalam laman nya, pengguna dapat menemukan peringatan atas potensi informasi yang tidak valid, bias, menyakiti, dan keterbatasan data.

Chat GPT dalam dunia pendidikan

Dalam dunia pendidikan, teknologi AI ini digadang-gadang akan membantu meringankan pekerjaan baik guru maupun murid. Para siswa dapat menjadikan chatGPT sebagai “ghostwriter” dalam pengerjaan tugasnya. Ia hanya perlu memikirkan topik dan detail bahasan yang diinginkan. Selanjutnya chatGPT lah yang menuliskan jawaban.

Bagi para guru, hal ini cukup meresahkan. Sebab jawaban yang dikumpulkan oleh siswa kehilangan originalitas. Lebih lanjut hal tersebut dikhawatirkan akan mematikan kemampuan berpikir kritis dari siswa. Apalagi jika bukan karena potensi kecanduan atau terlalu menggantungkan pada chatGPT. Jawaban yang diberikan juga cenderung mekanis dan tidak memicu kreativitas atau kekritisan siswa lebih lanjut.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru besar UI Prof Wisnu, “jika jawaban dari seluruh pertanyaan selalu tersedia di ujung jari mereka, mereka merasa tidak perlu berpikir sendiri. Misalnya seorang mahasiswa meminta chatGPT untuk menuliskan esai untuk mereka, hal itu tidak hanya membuat kurangnya pemikiran asli, tetapi juga merupakan bentuk plagiarisme.”

Apa yang bisa dilakukan?

Perkembangan teknologi jelas tidak dapat dibendung dan ditolak. Yang mungkin dapat kita lakukan adalah menggunakannya dengan bijak. Kekhawatiran akan disrupsi dari chatGPT dalam dunia pendidikan sangat dapat dipahami. Keberadaannya seolah mematikan arti dari pendidikan itu sendiri. Namun ada yang dapat kita lakukan.

Sebagai seorang pelajar, kita berkewajiban untuk menyadari keterbatasan yang dimiliki oleh chatGPT seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Keberadaannya tidak menjamin kebenaran, karena itulah para pengguna harus senantiasa mengkritisi dan mengecek melalui sumber kedua.

Selain itu, supaya tidak senantiasa menggantungkan diri pada chatGPT dan tetap mengasah kemampuan berpikir, sebaiknya kita pun menempatkan keberadaan kecerdasan buatan tersebut sebagai mitra belajar. Sifatnya adalah membantu bukan mengerjakan. Artinya peran manusia masih sangat penting untuk menciptakan hasil yang valid, berkualitas, dan etis sebagai proses lanjutan dari hasil chatGPT.

Orang tua juga dapat memberikan pengertian bagi anaknya untuk mengejar hal-hal mendasar dan penting terkait pentingnya kemampuan berpikir kritis dan mendalam. Serta tidak menjadikan tuntasnya tugas sebagai satu-satunya tujuan dalam pendidikan. Para guru juga dapat memberikan penugasan dan penilaian yang sifatnya lebih konstruktif, kritis, dan analitis sehingga mendorong siswa mengerjakan sesuai kemampuan yang dimilikinya. Hal inilah yang akan membantu para siswa untuk mengembangkan dan mengasah keterampilannya.

Dalam rangka mengasah kemampuan dasar anak dalam berbahasa Inggris, Moms & Dads tak perlu khawatir. Percayakan pendidikan kursus bahasa Inggris di Leap Surabaya, seiring dengan bekal literasi teknologi yang juga akan diajarkan di Leap.

ChatGPT Dalam Dunia Pendidikan, Bagaimana Dampaknya?
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp