fbpx

Teknologi Merajai Segala, Masih Harus Belajar Bahasa Inggris & Digital?

Share This Post

Teknologi Merajai Segala, Masih Harus Belajar Bahasa Inggris & Digital?

Skill Bahasa Inggris dan digital sangat penting dimiliki oleh para pekerja. Namun saat teknologi semakin menggurita sekarang, pertanyaan “memang masih penting, ya?” muncul sebagai keresahan sekaligus skeptisme.

Hal ini tentu dapat dipahami, mengingat penggunaan teknologi sudah sangat memudahkan berbagai pekerjaan manusia. Termasuk di antaranya yang berhubungan dengan Bahasa Inggris dan digital.

Misalnya saja pengecekan grammar yang sudah bisa dengan mudah dilakukan oleh teknologi. Kita hanya perlu mengunggah dokumen dan menjalankan perintah kemudian AI akan memberikan kita rekomendasi perbaikan grammar sekaligus kesalahan-kesalahannya. Jika demikian, rasa-rasanya tidak begitu perlu belajar grammar yang sulit itu. Bukan begitu?

Image by rawpixel.com on Freepik

Kemudahan Yang Menyenangkan

Teknologi sekarang tidak hanya mudah dalam mencari atau menemukan suatu informasi. Namun bahkan dapat menciptakan sesuatu. Kita akan dengan mudah menemukan AI yang menciptakan musik otomatis sesuai dengan beberapa perintah yang dimasukkan. Atau mendapatkan gambar hasil AI sesuai dengan kriteria tertentu. Termasuk juga mendapatkan tulisan berbahasa asing yang membahas topik khusus. Teknologi membuat semuanya tampak mudah sekarang!

Namun kemudahan yang menyenangkan tersebut juga mengartikan mudahnya teknologi akan menggeser peran dan kemampuan manusia dalam menuntaskan sebuah pekerjaan. Termasuk kemampuan berbahasa asing yang tidak mudah, ternyata dengan mudahnya dapat dituntaskan oleh penggunaan teknologi. Atau pekerjaan produksi konten yang membutuhkan waktu hitungan jam dapat lebih cepat selesai dengan teknologi AI. Jadi, apakah itu kemudahan bersifat menyenangkan atau mengancam?


Dimanakah
Kemampuan Kita Dibutuhkan?

Apakah peran manusia akan bergeser dan dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi AI? Atau masih adakah ruang bagi manusia untuk mengaktuskan daya potensi dan kemampuannya?

Meskipun kemampuan teknologi AI begitu mempesona, namun daya kita tetap dibutuhkan dan relevan dengan perkembangan zaman. Terutama yang sedang kita bicarakan adalah Bahasa Inggris dan digital.

Misalnya saja pembuatan artikel berbahasa Inggris. Teknologi AI memang bisa memberikan tulisan sepanjang apapun yang kita minta. Namun untuk memastikan kesesuaiannya dengan karakter target audiens, budaya, dan karakter merek, tulisan tersebut tetap perlu campur tangan kita. Kerumitan dan kompleksitas itu yang dapat menjangkau adalah kita, apalagi saat itu melibatkan aspek rasa.

Kita tetap dibutuhkan untuk membaca ulang tulisan, merefleksikan terhadap tujuan, dan merevisi sesuai kebutuhan.

Ide perintah yang dimasukkan ke dalam teknologi AI pun tetap membutuhkan kreativitas dari manusia. Sebab hasilnya akan berbeda menurut keumuman dan kekhususan perintah yang dimasukkan. Semakin spesifik perintah yang kita masukkan, hasilnya akan semakin mendekati yang kita inginkan. Sementara jika umum, hasil yang diberikan akan terasa sebagai “template” semata. Nah, artinya jawaban yang dihasilkan dari teknologi AI juga bergantung sejauh mana kreativitas kita dalam membuat perintah.

Sudah selayaknya teknologi AI tidak dianggap sebagai musuh atau ancaman yang akan mematikan potensi kita. Melainkan alat bantuan yang akan menemani pekerjaan kita sehingga lebih mudah dan cepat diselesaikan. Cara pandang demikian meskipun terdengar sederhana, namun bisa memberikan dorongan yang berbeda. Jika kita melihat teknologi AI sebagai alat yang akan membantu, maka kita akan mencari cara supaya dapat berkolaborasi. Artinya kita memikirkan apa yang tidak dimiliki oleh teknologi AI sedangkan kita menguasai. Sehingga hasil pekerjaan teknologi AI tetap membutuhkan sentuhan dari kita.

Jika dikaitkan dengan kemampuan Bahasa Inggris dan digital yang sejak lama dianggap sangat penting bagi pekerjaan, sampai sekarang pun nilainya tetap relevan. PR selanjutnya adalah menemukan bagaimana dengan kemampuan itu kita memiliki kemampuan dan karakter yang tidak bisa digantikan oleh teknologi AI.

Jadi, bukanlah sebuah alasan yang dibenarkan untuk tidak upgrade skill karena penggunaan teknologi AI sekarang sudah semakin canggih. Justru kita harus terus mengasah dan meningkatkan kemampuan supaya tetap dapat relevan dengan perkembangan zaman. Baik itu melalui proses belajar mandiri, kursus, ataupun sertifikasi. Dan sejatinya penggunaan teknologi akan tetap membutuhkan peran manusia di baliknya sebagai otak yang merencanakan, memandu, dan memastikan penggunaannya tepat guna.

Untuk kamu yang lagi cari kursus biar skill makin kece, bisa cek kelas di Leap Surabaya!

Once you stop learning, you start dying. —Albert Einstein

Teknologi Merajai Segala, Masih Harus Belajar Bahasa Inggris & Digital?
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp