fbpx

Fakta atau Rekayasa, Mitos Dunia Kerja Yang Ada Di Sekitar Kita

Share This Post

Sebelum memasuki dunia kerja, lumrah bagi seseorang untuk mencari informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Tak jarang juga dalam proses pencarian tersebut ada beberapa informasi yang bisa dikategorikan sebagai mitos dunia kerja. Kenapa disebut mitos? Karena informasi – informasi tersebut sangat bisa untuk di-debunk dan dibantah kebenarannya meski sebenarnya kadangkala juga bisa saja terjadi dalam beberapa situasi tertentu.

mitos dunia kerja yang kadang membingungkan
mitos dunia kerja yang kadang membingungkan

Berikut beberapa mitos dunia kerja yang perlu diketahui oleh para pencari kerja, dan tenang saja mitos – mitos ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan kok.

Mitos Dunia Kerja Yang Perlu Kamu Tahu Tapi Tidak Perlu Kamu Khawatirkan

Perusahaan Hanya Berminat pada Karyawan yang Berpengalaman

Persaingan (mencari) kerja memang sangat ketat. Hal ini dikarenakan jumlah antara lowongan kerja dengan para job seeker jumlahnya tidak sebanding. Mitos yang sering terdengar, dalam proses perekrutan perusahaan lebih meminati calon karyawan yang memiliki pengalaman daripada yang fresh graduate.

Mitos ini tidak jarang membuat mereka yang tidak atau belum memiliki pengalaman kerja merasa minder dan tidak bersemangat. Faktanya, perusahaan memang terkadang mencantumkan minimal pengalaman kerja agar tidak perlu lagi membimbing karyawan tersebut mulai dari nol. Hal ini karena para karyawan baru yang diterima dibutuhkan untuk langsung mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan jobdesk yang telah diberikan.

Bagi kamu yang baru akan lulus kuliah atau sekolah, kamu dapat mengikuti program magang seperti yang diadakan LEAP Surabaya untuk mendapatkan pengalaman kerja lho!

Mitos Dunia Kerja Paling Sering Didengar : Gaji Tinggi Adalah Kunci Kebahagiaan

Mitos dalam dunia kerja yang satu ini yang paling banyak dipercaya. Hal ini tak jarang membuat pelamar kerja lebih mengejar posisi atau jabatan, yang mana tidak sesuai dengan kualifikasi diri atau bahkan latar belakang akademik. Bahkan dalam beberapa kasus ada yang meminta gaji diluar standard yang berlaku.

Besar kecilnya gaji sering dianggap sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang dalam dunia kerja. Semakin besar gaji yang diterima, semakin bahagia pula seseorang. Padahal, semakin besar gaji, semakin besar pula tanggung jawab yang diemban. Artinya, semakin banyak deadline dan target yang harus tercapai. Hal ini justru menambah beban pikiran dan menimbulkan stress karena pekerjaan.
Jadi, saat melamar kerja jangan langsung tergiur dengan gaji yang ditawarkan atau meminta gaji yang tak sesuai dengan kemampuan. Membangun karir dari bawah juga tidak ada salahnya kok!

Kerja Harus Sesuai Bidang Pendidikan Selama Sekolah/Kuliah

Kerja haruslah sesuai dengan jurusan saat kuliah? Mitos dunia kerja yang satu ini barangkali sering kita dengar bahkan dari orang-orang sekitar. Ada yang bilang, jika tidak sesuai maka perusahaan tidak akan mau menerima. Hal ini acapkali membuat para fresh graduate bingung ketika mau melamar pekerjaan.

Faktanya, apabila seseorang memenuhi kualifikasi pekerjaan tersebut, maka sah-sah saja perusahaan menerima meski jurusan kuliahnya tidak sesuai dengan pekerjaan yang diminta. Tahukah kamu jika banyak sarjana teknik yang bekerja di bidang perbankan? Bahkan kamu yang kuliah di bidang sastra sekarang juga bisa menjalankan bisnis online dan menjadi Digipreneur lho!

S2 Memberi Jaminan Karier Yang Lebih Cerah Dan Lancar

Mitos dalam dunia kerja yang ini banyak muncul dalam 10 tahun ke belakang. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin tinggi pula jenjang karier yang didapat oleh seseorang. Ada juga anggapan bahwa S2 memiliki level persaingan yang lebih sedikit, karena mayoritas pekerja saat ini memiliki gelar S1.

Faktanya, pelamar yang S2 justru banyak, karena zaman sekarang untuk melanjutkan studi Magister semakin mudah dengan semakin banyaknya program beasiswa. Perlu diperhatikan bahwa sebenarnya bukan gelar yang dicari oleh para perusahaan melainkan skill dan kemampuan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan

Jurusan Seni Susah Memperoleh Pekerjaan

Anggapan ini adalah mitos yang tidak benar, karena bidang seni sering dipandang sebelah mata dan stereotype tersebut masih melekat dalam masyarakat. Karena justru orang yang berkecimpung dalam bidang seni memiliki prospek kerja yang besar di berbagai bidang.
Mereka bisa mendirikan rumah produksi, mendirikan sanggar seni hingga membuka art gallery. Bahkan, seniman-seniman di luar sana karyanya dihargai puluhan juta hingga milyaran rupiah, karena ide dan seni itu sangat mahal. Tahukah kamu jika Julliard School Of Art adalah sekolah seni yang memiliki kredibilitas yang tinggi di Amerika Serikat?

Mitos Dunia Kerja di Kalangan Mahasiswa Baru : IPK Tinggi & Karier Cemerlang

Mitos ini sering terdengar baik dalam dunia kerja maupun perkuliahan. IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan indikator selama perkuliahan, yang menentukan bagaimana pemahaman seseorang terkait materi kuliah yang diperoleh.
Statement ini membuat para fresh graduate yang memiliki IPK standar cenderung menjadi pesimis dan khawatir tidak mendapatkan karier yang cemerlang.

Faktanya, dulu perusahaan-perusahaan memang banyak yang mempersyaratkan IPK minimal, tapi saat ini mulai banyak perusahaan yang menghapuskan syarat IPK. Hal ini dikarenakan terkadang mereka yang memiliki IPK tinggi justru performa kerjanya tidak sesuai harapan. Selain itu masih ada syarat-syarat lain yang lebih bisa dipertimbangkan, misalnya skill atau kualifikasi-kualifikasi yang sesuai dengan posisi yang mereka tawarkan.

Hi! Suka dengan artikel ini? Bantu kami jadi lebih baik dengan memberi rating dan review di sini. Share artikel ini jika informasi yang ada bisa bermanfaat untuk kamu dan orang – orang di sekelilingmu ya!

Fakta atau Rekayasa, Mitos Dunia Kerja Yang Ada Di Sekitar Kita
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp