Ketika menyusun rencana bisnis, apakah Anda memasukkan bagian tentang bagaimana akan menangani bisnis jika terjadi bencana alam? Meskipun ini adalah sesuatu yang sebagian besar dari kita tidak ingin memikirkannya tetap penting untuk bersiap menghadapi apa pun karena risiko bencana alam peluangnya besar untuk terjai,
Jika Anda tidak siap, itu bisa berarti akhir dari bisnis yang anda kelola, tergantung pada jenis bencana dan jumlah kerusakan yang ditimbulkannya. Bahkan sesuatu yang sederhana seperti hujan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Berdasarkan Survey Persepsi Dunia Usaha Terhadap Perubahan Iklim atau Business Perception Survey on Climate Change yang dilakukan USAID APIK bulan Oktober 2017 lalu, mayoritas pelaku bisnis telah memiliki pengetahuan tentang perubahan iklim. Namun, sebagian besar pelaku bisnis belum memiliki rencana keberlanjutan usaha sebagai salah satu aksi adaptasi untuk mengurangi dampak bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem karena perubahan iklim.
Sektor swasta merupakan stakeholder pembangunan yang rentan terhadap dampak bencana hidrometeorologi, khususnya terhadap operasional usaha mereka. Hampir semua sektor bisnis rentan terhadap dampak bencana ini, mulai dari sektor pertanian, properti, transportasi, pariwisata, manufaktur, hingga ke bisnis ritel. Meningkatnya intensitas dan frekuensi kejadian cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir, gempa bumi, longsor dan kebakaran, serta kenaikan suhu dan kenaikan permukaan air laut, telah mengganggu dan meningkatkan risiko usaha
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi risiko di sekitar daerah bisnis Anda. Misalnya, jika bisnis terletak di daerah yang sering terjadi gempa bumi, inilah yang perlu difokuskan untuk rencana kedepannya. Berikut beberapa tips untuk membantu mempersiapkan bisnis Anda menghadapi bencana alam.
5 Langkah Menghadapi Risiko Bencana Alam Bagi Bisnis
1. Siapkan Tim Penanggulangan Bencana
Anda harus memiliki tim yang menangani semua detail saat terjadi bencana alam. Penting juga untuk memilih seorang pemimpin tim, dan orang tersebut haruslah seseorang yang sudah menjadi panutan dan akan diikuti oleh karyawan jika terjadi bencana.
Ini bukan pekerjaan yang hanya dilakukan saat ada bencana. Tim yang anda bentuk akan bertanggung jawab atas banyak tugas, termasuk membuat rencana pemulihan bencana, pertemuan rutin dengan karyawan, pelatihan bencana, mempelajari cara mengidentifikasi kerusakan properti komersial, mengajukan klaim asuransi, dll.
2. Identifikasi sumber daya
Anda selaku pemilik bersama tim pengelola bencana, harus menyadari semua sumber daya yang tersedia untuk bisnis jika terjadi bencana alam. Ini dapat mencakup perusahaan asuransi, pengacara atau penasihat, organisasi pemerintah, dan lainnya.
3. Perhatikan Risiko Bencana Alam
Ketika Anda dan pemimpin tim menyusun rencana darurat, Anda perlu melihat lebih. Hal lain yang perlu dipertimbangkan termasuk lokasi pelanggan, lokasi pemasok dan vendor, dan lainnya.
Anda perlu memiliki rencana cadangan jika pemasok berada di daerah yang terjadi bencana alam. Pada dasarnya, rencana bencana Anda harus mencakup apa yang harus dilakukan ketika bisnis dan orang yang Anda tangani berada di daerah yang terdapat bencana alam.
4. Pastikan Alur Komunikasi Terus Berjalan
Jika terjadi bencana alam, penting bagi karyawan Anda untuk aman, meskipun itu berarti mereka tidak akan masuk kerja. Pastikan memiliki daftar lengkap semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
Termasuk informasi kontak, dan perbarui daftar itu secara teratur. Pastikan saluran komunikasi tetap terbuka jika terjadi bencana, sehingga karyawan dapat menelepon untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Buat skema komunikasi yang akan membantu mengurangi penggunaan saluran telepon yang berlebihan.
5. Tetaplah Bekerja Dan Sesuaikan Ritmenya
Hanya karena anda dan karyawan tidak dapat bekerja, bukan berarti operasional perusahaan berhenti total. Kemungkinan besar ada semua jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja. Cari tahu hal-hal yang dapat Anda dan karyawan lakukan dari lokasi mana pun jika terjadi bencana. Dengan begitu, bisnis tidak akan melambat atau terhenti. Saat anda memberi karyawan sesuatu untuk dikerjakan, mereka akan yakin bahwa kantornya aman dan mereka memiliki pekerjaan untuk kembali setelah bencana. Berpindah ke cara bisnis digital juga dapat dilakukan, anda dapat mempelajari apa-apa saja yang harus dilakukan untuk berbisnis secara online dengan mengikuti kelas online yang diselenggarakan oleh LEAP.