fbpx

Tren Pendidikan 2021 Yang Harus Kamu Tahu

Share This Post

Perkembangan dalam dunia digital telah mengubah pandangan terhadap dunia pendidikan. Terlebih lagi pada tahun 2020 dengan adanya pandemi virus corona yang membuat pembelajaran beralih ke ranah digital atau online secara besar-besaran. Fenomena tersebut juga nampaknya akan memengaruhi tren pendidikan di tahun-tahun mendatang. Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya inilah prediksi tren pendidikan 2021 yang bisa berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar.

tren pendidikan 2021
tren pendidikan 2021

5 Tren Pendidikan 2021

Pembelajaran yang fokus pada pengembangan karir

Tren pendidikan 2021 pertama yakni memfokuskan pada pengembangan karir. Mengapa demikian? Tentu kamu sudah sering melihat banyak peserta didik menganggur dalam waktu cukup lama setelah lulus. Hal itu dikarenakan kurang adanya skill yang terasah semasa kuliah. Sehingga, kebutuhan di dunia kerja pun tidak sesuai dengan ekspektasi karena mereka tidak memiliki skill yang cukup.

Oleh karena itu, banyak lembaga pendidikan di berbagai belahan dunia mulai memikirkan metode pembelajaran yang fokus pada pengembangan karir. Khususnya di era digital seperti sekarang, di mana para peserta didik setidaknya harus memiliki kemampuan teknologi digital dalam dunia kerja.

Nanolearning

Pembelajaran melalui tatapan layar atau online terkadang membuat peserta didik menjadi mudah tertekan karena materi yang disampaikan begitu banyak dan mereka harus berusaha mengerti. Padahal, kemampuan untuk mengerti tersebut bisa terganggu karena tingkat akomodasi mata yang terus terpapar radiasi layar.

Cara mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan metode nanolearning. Metode ini merupakan pemberian materi dan informasi dalam jumlah kecil kepada peserta secara singkat. Dengan kata lain, peserta akan belajar beberapa poin penting dengan penyampaian yang mengasyikkan melalui video, podcast, dan lain sebagainya.

Kurikulum berbasis proyek kerja

Tren yang tidak kalah populer dan akan booming yakni penerapan kurikulum yang berbasis proyek kerja. Pada dasarnya, metode atau kurikulum ini menitikberatkan pada pelatihan peserta didik dalam menghadapi proyek kerja yang sesungguhnya. Dengan begitu, para peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar atau learning by doing. Keberadaan pengajar di sini hanyalah sebagai fasilitator saja.

Beberapa topik yang biasanya dijadikan kurikulum berbasis proyek kerja antara lain bagaimana peserta didik menemukan solusi pada masalah-masalah lingkungan lokal. Kemudian, cara mereka dalam berusaha untuk mencari sumber energi alternatif hingga menganalisis sebuah foto dan lebih aktif dalam mengeluarkan opini. Selain itu, dalam praktiknya, peserta didik juga akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang.

Experiential learning

Sama halnya dengan kurikulum berbasis proyek kerja, experiential learning pun menitikberatkan pada bagaimana peserta didik menghadapi kondisi pada dunia nyata nantinya. Hal ini memang membutuhkan perencanaan praktik yang matang, melatih kemampuan pengambilan keputusan, dan bekerjasama dalam sebuah tim.

Aktivitas utama dalam experiential learning terdiri dari tiga jenis. Pertama, pengalaman kolaboratif di mana peserta didik dibagi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan permasalahan dan memecahkannya berdasarkan ide dan solusi yang mereka miliki.

Kedua, peserta akan dihadapkan pada skenario tertentu yang berbeda-beda. Hal ini untuk mengasah kemampuan berpikir dan bagaimana ide mereka berpengaruh pada skenario-skenario yang dibuat. Ketiga, pengumpulan data dilakukan di lapangan dengan menyebarkan kuesioner dan survei. Hasilnya nanti akan dipresentasikan di dalam kelas.

Lifelong learning

Pada dasarnya, metode ini adalah bagaimana seseorang harus terus belajar untuk mengasah kemampuannya. Pembelajaran ini tentu dilakukan dengan sukarela berdasarkan alasan pribadi seperti pengembangan diri, memiliki daya saing yang kuat, dan sebagainya.

Lifelong learning cukup berbeda dengan metode yang diterapkan pada pendidikan formal pada umumnya, melainkan sebuah metode pembelajaran yang mudah dan menyenangkan serta menyesuaikan dengan tingkatan usia dan kemampuan. Dengan begitu, para pesertanya akan mudah mengingat materi yang diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.

Kelas Online

Tren terakhir yang diprediksi sukses di tahun 2021 adalah kelas online. Masa pandemi memang banyak membuat lembaga pendidikan mengurangi bahkan mengalihkan kelas tatap muka ke platform daring mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, kelas online dapat dijadikan alternatif tersendiri. Khususnya bagi mereka yang kuliah sambil bekerja dan memiliki waktu yang padat.

Salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan kelas online secara penuh ini adalah LEAP. Dengan metode Learning Management System (LMS), kelas online menjadi lebih mudah. Terlebih dalam melakukan komunikasi, sehingga tidak ketinggalan materi pembelajaran.

 

 

Tren Pendidikan 2021 Yang Harus Kamu Tahu
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp