fbpx

Manfaat Berpikir Kritis dan Cara Melatih Berpikir Kritis Untuk Si Kecil

Share This Post

Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan penting abad 21. Memilikinya akan membantu kita agar mampu memahami informasi dengan cermat serta membuat kesimpulan dan keputusan yang tepat. Kemampuan ini memberi banyak sekali manfaat baik untuk pribadi maupun kelompok masyarakat, apa saja itu?

Manfaat Berpikir Kritis dan Cara Melatih Berpikir Kritis Untuk Si Kecil
Sumber gambar: Freepik

Manfaat berpikir kritis

  1. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
  2. Tidak mudah percaya hoax
  3. Senantiasa berpijak pada bukti yang valid
  4. Menciptakan gagasan baru atau berbeda
  5. Mampu melihat berbagai sudut pandang
  6. Tidak mudah menyimpulkan
  7. Menjadi lebih kreatif
  8. Menghindari penyesalan akibat keputusan yang kurang cermat
  9. Tidak mudah diperdaya
  10. Menjadi lebih percaya diri

 

Segudang manfaat positif dari keterampilan berpikir kritis tentu ingin kita tumbuhkan untuk si kecil. Tapi bagaimana cara yang tepat untuk melakukannya?

Melatih anak-anak tentu memerlukan sedikit perbedaan ketimbang orang dewasa. Karena itu cara yang diterapkan pun harus sesuai dengan karakteristik anak-anak.

  1. Dukung rasa ingin tahunya

Dasar kemampuan berpikir kritis dimulai dari tanya. Dan ada banyak tanda tanya di kepala si kecil. Dunia baru mendorongnya ingin tahu banyak sekali hal. Jadi moms & dads jangan lelah untuk mendengar pertanyaan antusias darinya.

Lihatlah tiap pertanyaan dan rasa ingin tahunya yang besar sebagai momentum baginya untuk mengenal sekitar. Mencari pengetahuan. Dan memahami dunia. Dari bekal tersebut, ia tak hanya memiliki banyak pengetahuan, tetapi juga keberanian untuk bertanya.

Saat ia tumbuh besar, ketakutan tidak menjadi halangannya untuk bertanya dan memahami banyak hal.

  1. Biasakan membaca buku

Pengetahuan memang dapat ada dimana saja. Namun buku adalah salah satu sumber pengetahuan yang tak lekang waktu. Buku menyediakan informasi yang tak terbatas, memfasilitasi keingintahuan si kecil.

Moms & dads sebaiknya juga mengenalkan buku sedari dini dengan tahapan dan karakteristik buku yang berbeda. Sekarang ini buku sudah banyak terklasifikasi sesuai kategori usia. Pembagian tersebut dapat membantu moms & dads untuk menemukan buku yang tepat untuk si kecil.

Target awal pengenalan buku pun disarankan tidak langsung bisa membaca. Buat si kecil senang terhadap aktivitasnya bersama buku. Mulai dengan buku-buku yang menarik perhatiannya. Dan berikan lingkungan yang senang membaca buku untuk si kecil. Ya, orang tua yang senang membaca buku akan memberi pembiasaan baginya untuk senang membaca buku juga.

  1. Ajak ke perpustakaan dan museum

Kenalkan anak-anak dengan lingkungan yang sarat akan kekayaan pengetahuan. Perpustakaan dan museum memberikan pengetahuan yang beragam dan lintas generasi. Si kecil dapat mengetahui banyak hal dan mendapat pelajaran berharga dari perpustakaan dan museum.

Moms & dads juga dapat mengoptimalkan kunjungan tersebut dengan mengajaknya bertanya atau berdiskusi atas apapun yang dibaca dan ditemukan. Sehingga pengalamannya atas pengetahuan adalah pengalaman yang aktif. Otaknya tidak hanya digunakan untuk menampung banyak informasi, tetapi juga secara aktif menggunakannya.

  1. Sering ajak berpikir

Karena berpikir kritis adalah kemampuan berpikir, maka moms & dads harus sering-sering mengajak si kecil untuk berpikir. Bisa dimulai dari pertanyaan sederhana seperti “apa itu?”, “apa bedanya dengan ini?”, “bagaimana hal itu bisa terjadi?”, “apa yang akan terjadi jika itu tidak ada?”, dsb.

Inspirasi topiknya beragam dan sebaiknya dekat dengan kehidupan sehari-harinya. Selain lebih mudah ditemukan, manfaatnya pun lebih mudah dirasakan. Seperti keberadaan sistem lalu lintas saat sedang berkendara dengan si kecil. Sederhana saja, mulai dari lampu merah, makna garis putih di jalan, arti simbol-simbol di pinggir jalan hingga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di jalan.

Mulai dari satu topik dalam setiap kesempatan. Tetapi jika si kecil memunculkan pertanyaan lain, teruslah mengajak berpikir.

  1. Daftar Leap Xperience

Kalau yang satu ini selain dijamin melatihkan kemampuan berpikir kritis, juga memberikan pengalaman yang seru bagi anak-anak. Leap Xperience adalah program rutin yang dimiliki oleh Leap untuk mengajak generasi muda supaya peka terhadap tantangan sekitar dan solusinya.

Menggunakan framework FIDS (Feel, Imagine, Do, Share) dari Design For Change, Leap Xperience ingin membentuk kepercayaan diri dan kemampuan bahwa anak-anak “bisa”. Mereka bisa melihat masalah sekitar. Mereka bisa mencari berbagai jalan kreatif. Dan mereka bisa membuat perubahan.

Moms & dads dapat mencoba salah satu cara di atas atau melakukan kombinasi. Untuk hasil yang optimal, daftarkan si kecil pada program Leap Xperience dari Leap di sini.

Manfaat Berpikir Kritis dan Cara Melatih Berpikir Kritis Untuk Si Kecil
Open chat
Hi, Leap siap menjawab pertanyaan anda melalui WhatsApp